Prodi MSP mendapatkan predikat “Prodi Unggul” dari BAN-PT

Setelah terakreditasi “A” pada tahun 2019, Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan pada tahun 2021 mengajukan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Penyusunan dokumen ISK merupakan amanat dari Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 dan Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2020. ISK adalah instrumen akreditasi tambahan yang digunakan untuk pengambilan keputusan konversi peringkat terakreditasi yang diperoleh dengan Instrumen Akreditasi Program Studi 7 Standar menjadi peringkat akreditasi baru sesuai dengan instrumen APS 4.0. 

 

Setelah dilakukan penyusunan dokumen ISK yang melibatkan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna alumni dan seluruh stakeholder yang terkait, maka dokumen tersebut disubmite ke BAN-PT pada bulan Agustus 2021. Setelahnya dilakukan penilaian oleh asesor, maka pada bulan September 2021 diperoleh hasil bahwa Prodi MSP mendapatkan predikat Prodi Unggul. Predikat Prodi Unggul merupakan strata kualitas tertinggi bagi program studi. 

Sertifikat Prodi Unggul MSP dapat diunduh di sini.

 

Menuju Akreditasi Internasional : Workshop RPS, Fortofolio & Assessment Tool OBE

Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan telah terakreditasi A secara nasional oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak beberapa tahun lalu. Karena itu maka kini Prodi MSP akan mengajukan akreditasi internasional melalui lembaga akreditasi Agency for Quality Assurance through the Accreditation of Study Programmes (AQAS) yang berkedudukan di Jerman.

Untuk mempersiapkan akreditasi itu maka diperlukan perbaikan administrasi. Maka digelar Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Fortofolio dan Assesment Tool OBE. Semua workshop tersebut digelar secara online atau luring.

Workshop Penyusunan RPS dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2021. Workshop tersebut disampaikan oleh Dr. Ir. Wisnumurti, MT dan dimoderatori oleh Ir. Aida Sartimbul, P.hD. Pada workshop ini disampaikan format dan strategi pembuatan RPS yang sesuai dengan aturan UB dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. RPS yang disusun dengan baik akan memberikan panduan komprehensif terhadap penyelenggaraan pendidikan.

Pada hari berikutnya, 4 Februari 2021 digelar Wokshop Penyusunan Fortofolio. Pada workshop kedua tersebut juga dipandu oleh narasumber yang sama dan dimoderatori oleh Dr. Eng. Akhmad Adi Sulianto, STP, MT,M.Eng. Fortofolio yang disusun menjadi dokumen bukti penyelenggaraan proses pendidikan.

Workshop Assessment Tool dan Outcome Based Education (OBE) yang disampaikan oleh Raden Arief Setyawan, ST., MT. dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2021. Worskhop tersebut dimoderatori juga oleh Dr. Eng. Akhmad Adi Sulianto, STP, MT,M.Eng. Assesment Tool berfungsi untuk memudahkan dalam pengelolaan nilai dan mengukur ketercapaian OBE. Assesment Tool ini menjamin kualitas penilaian dan alat ukurnya sehingga memberikan standar yang sama. Pada hari berikutnya dilakukan pendampingan pembuatan Assesment Tool.

Workshop-workshop yang digelar tersebut diharapkan akan mampu memberikan ketertiban administrasi pembelajaran serta memberikan perbaikan standar dan sistem penilaian hasil pembelajaran. Setelah pelaksanaan workshop-workshop ini maka diharapkan akan meningkatkan kesiapan Prodi MSP dalam proses pengajuan akreditasi internasional.

Kegiatan 3 in 1 Prodi MSP Mendatangkan Profesor dari Malaysia dan Praktisi Konservasi Hutan dan Satwa

Pada tahun 2020, Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan mendapatkan dua hibah program 3-in-1. Kedua program ini mendatangkan profesor dari luar negeri dan praktisi yang berkaitan dengan konservasi sumber daya perairan. Program 3-in-1 tahap pertama telah terlaksana pada tanggal 6 Oktober 2020 hingga tanggal 29 Oktober 2020 (ulasannya dapat dibaca di sini).
Program 3-in-1 tahap kedua yang digawangi oleh Ekwan Nofa Wiratno, S.Si., M.Si ini mengundang Profesor Fahrul Zaman Huyop, Ph.D dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan Rosek Nursahid, S.Si dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA). Kedua narasumber ini akan membahas dua perspektif berkaitan dengan penanganan pencemaran dan konservasi hutan dan daerah aliran sungai.

Peserta mengikuti acara 3-in-1

Dr Ezza Syuhada Binti Sazali mewakili Universiti Teknologi Malaysia memberikan apresiasi bagi Prodi MSP dan Program 3-in-1

 

Prof. Fahrul Zaman Huyop, Ph.D menyampaikan materi bioremediasi

 

Prof. Fahrul Zaman Huyop, Ph.D menyampaikan beberapa materi dalam kuliah tamu, yaitu Trend of Current Bioremediation, Effect of Agricultural Contaminant to Aquatic Animal Physiology, Metabolism of Pollutant dan Dehalogenase-producing microorganism and their potential role in bioremediation. Selain itu Prof. Fahrul juga menyampaikan Scientific Writing Tips for High Impact Publication dan pengalaman terkait akreditasi internasional (AUN-QA).

Rosek Nursahid, S.Si membagikan pengalaman dalam konservasi hutan dan strategi agama peduli terhadap satwa sebagai cara untuk melindungi daerah aliran sungai. Dengan pengalaman yang sangat kaya, Rosek Nursahid, S.Si juga membagikan berbagai pengalaman monitoring dan pelibatan masyarakat dalam upaya konservasi.

Perpektif akademisi dan praktisi tersebut diharapkan akan mampu memberikan cara pandang yang lebih komprehensif tentang upaya pelestarian lingkungan, khususnya berkaitan dengan konservasi sumber daya perairan. Dengan suksesnya konservasi sumber daya perairan, maka kehidupan manusia akan turut lestari dan terhindar dari bencana ekologis.

Program 3-in-1 ini bukan hanya dihadiri oleh dosen Prodi MSP, mahasiswa Prodi MSP, mahasiswa FPIK, tetapi juga dihadiri oleh mahasiswa dari Universiti Teknologi Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas akademik Prodi MSP sudah diakui setara dengan Universiti Teknologi Malaysia dan diharapkan akan mempererat hubungan antar Universiti Teknologi Malaysia dan Universitas Brawijaya. Apresiasi bahkan langsung disampaikan oleh Wakil Dekan Faculty of Science Universiti Teknologi Malaysia Dr Ezza Syuhada Binti Sazali.

Program 3-in-1 ini ditutup pada tanggal 5 November 2020. Diharapkan program ini akan terus berjalan di tahun-tahun selanjutnya dengan semakin banyak melibatkan akademisi dari berbagai negara dan praktisi yang memiliki pengalaman di bidang konservasi.

Kegiatan 3 in 1 Prodi MSP Mengundang Profesor dari Australia dan Praktisi Konservasi Coral

Seperti juga tahun 2019, pada tahun ini Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan menyelenggarakan program 3 in 1. Bahkan, pada tahun 2020 ini Prodi MSP menyelenggarakan dua program 3 in 1 yang mengundang Profesor dari Australia dan Malaysia serta dua praktisi di bidang konservasi.

Program 3 in 1 pertama mengundang Profesor Anthony J. Richardson dari Faculty of Science, The University of Queensland, Australia dan praktisi Martheen Welly, Marine Conservation Advisor, Coral Triangle Center (CTC). Profesor Anthony J. Richardson menyampaikan beberapa topik dalam beberapa kuliah tamu, diantaranya adalah efek perubahan iklim pada organisme, upaya konservasi organisme serta perspektif biostatistika dalam melihat perubahan lingkungan dan organisme di dalamnya. Sedangkan Martheen Welly menyampaikan tentang peran coral dan organisme di sekitar serta upaya konservasinya.

Secara detail, Profesor Anthony J. Richardson menyampaikan beberapa topik, yaitu Conservation and climate change: how do we make climate-smart reserves, size spectrum modelling: the impact of climate change on marine ecosystems and fisheries, dan plankton and climate change. Setelahnya Martheen Welly menyampaikan beberapa topik, yaitu The role of Indonesia’s coral reef in world coral triangle, the importance of reef fish in maintaining coral reef resiliency to face climate change, community participation and empowerment in efforts to conserve coastal and marine resources dan management effectiveness of marine protected areas.

Kuliah tamu disambut antusias oleh para peserta baik oleh mahasiswa maupun dosen. Antusiasme tersebut terlihat dari kehadiran ratusan mahasiswa dan secara aktif menyampaikan berbagai pertanyaan terkait topik yang disampaikan. Bahkan, waktu dua jam rasanya kurang untuk memenuhi kebutuhan diskusi yang begitu cair dan interaktif.

Program 3 in 1 pertama ini yang diketuai oleh Dosen muda Ibu Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si ini dibuka pada tanggal 6 Oktober 2020 dan berlangsung hingga tanggal 29 Oktober 2020. Selain berbagai kuliah tamu, kegiatan 3 in 1 juga dilengkapi dengan webinar mengenai penulisan jurnal high impact yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas jurnal ilmiah.

Program 3 in 1 pertama ini akan disambung dengan program 3 in 1 kedua yang akan dimulai pada tanggal 23 Oktober 2020 dengan mendatangkan Profesor Fahrul Zaman Huyob dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan praktisi Rosek Nursahid dari Protecting forest and wildlife (PROFAUNA).

Tim Dosen Prodi MSP Menyampaikan Hasil Riset tentang Manajemen Waduk Selorejo

Pada tanggal 1 September 2020 digelar penyampaian hasil penelitian dari beberapa dosen Prodi MSP tentang manajemen Waduk Selorejo melalui kaji terap zonasi dan penetapan daya tampung pencemarannya. Dosen-Dosen tersebut adalah Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS,  Ir. Sri Sudaryanti, MS, Dr. Ir. Muhammad Musa, MS dan Arief Darmawan ,S.Si, M.Sc.


Acara yang dilaksanakan di Kantor Perum Jasa Tirta Ngantang, Malang tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, yaitu Kepala-Kepala Dinas di lingkungan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS), TNI, POLRI dan perwakilan masyarakat di sekitar Waduk Selorejo ini disambut antusias.

Konsep konservasi Waduk Selorejo yang disampaikan oleh para narasumber didukung sepenuhnya oleh para stakeholder dan pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Dukungan tersebut berupa kesediaan untuk memberikan alokasi pendanaan untuk nelayan Waduk Selorejo yang terdampak kebijakan pengelolaan Waduk Selorejo berbasis konservasi.

Beberapa rekomendasi dalam acara tersebut adalah konsep pengelolaan perikanan waduk adalah perikanan tangkap, rehabilitasi ekosistem perairan waduk perlu dilakukan secara holistik melibatkan pemangku kepentingan dan pengelolaan perairan waduk dengan sistem zonasi.

MSP Go Online Melalui Webinar Sumber Daya Perairan Terintegrasi

Sejak akhir tahun 2019 dunia dilanda Pandemi Covid-19. Virus SARCOV 2019 tersebut menjadi wabah di Indonesia pada Maret 2020. Sejak saat itu segala aktivitas menjadi terbatas; kegiatan ekonomi terhenti, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain dilaksanakan secara online.
Sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pandemi, diseminasi hasil riset dan upaya branding Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan dilaksanakan secara online. Webinar tersebut yang mengambil tema besar Manajemen Sumber Daya Perairan Terintegrasi dilaksanakan dalam rentang waktu Juni hingga Juli 2020.

Webinar pertama diselenggarakan dengan tema khusus Perspektif Pengelolaan Ekosistem dan Sumber Daya Hayati Perairan Darat dan Pesisir. Pada Webinar pertama yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2020 ini disampaikan berbagai informasi oleh beberapa dosen, yaitu Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati, MS, Prof. Dr. Ir. Endang Yuli Herawati, MS, Dr. Ir. Muhammad Musa, MS, dan Dr. Uun Yanuhar, S.Pi, M.Si. Narasumber tersebut menyampaikan berbagai informasi mengenai penggunaan parameter biotik dan abiotik untuk mengetahui kualitas perairan serta upaya untuk menanggulanginya.

Webinar kedua yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2020 menghadirkan Prof. Ir. Yenny Risjani, DEA, Ph.D, Dr. Ir. Umi Zakiyah, M.Si, Dr. Asus Maizar Suryanto H., S.Pi, MP, dan Andi Kurniawan, S.Pi, M.Eng., D.Sc. Webinar ini menyajikan tema khusus Biomonitoring Akuatik dalam Pengelolaan Lingkungan Perairan. Para Narasumber menyampaikan perspektif Biomonitoring menggunakan algae, mikroba, ikan dalam perspektif fisiologi dan morfologi. Sebagai bentuk biomonitoring juga disampaikan pemanfaatan penginderaan jauh.

Webinar ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2020 mengangkat tema khusus Upaya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Konservasi Sumber Daya Perairan. Webinar tersebut menghadirkan empat narasumber, yaitu Dr. Ir. Supriatna, M.Si, Dr. Yuni Kilawati ,S.Pi, M.Si, Pratama Diffi Samuel, S.Pi, M.Ling dan Septi Anitasari, S.Pi, MP. Teknologi informasi dan pelibatan masyarakat digunakan untuk melakukan upaya konservasi lingkungan. Pada Webinar kali ini juga disajikan sumber daya hayati lokal yang harus mendapatkan perhatian untuk upaya konservasi.

Webinar terakhir menghadirkan Ir. Sri Sudaryanti, MS, Ir. Mulyanto, M.Si, Arief Darmawn,S.Si, M.Sc dan Alfi Nur Rusydi, S.Si, M.Sc yang menyampaikan tema khusus Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Perairan terpadu dan Pemberdayaan Masyarakat. Webinar seri keempat yang digelar pada tanggal 27 Juli 2020 ini menyampaikan tentang manajemen plan dalam pengelolaan lingkungan perairan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis dan pelibatan masyarakat.

Selain menghadirkan pada dosen sebagai narasumber, seluruh rangkaian webinar juga menghadirkan para moderator yang merupakan dosen muda Prodi MSP, yaitu Sulastri Arsad, S.Pi, M.Si, Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si dan Ekwan Nofa Wiratno, S.Si., M.Si.

Keempat Webinar tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran tentang riset-riset yang telah dan sedang dilaksanakan oleh sivitas akademika Prodi MSP sehingga dapat memberikan gambaran tentang Sumber Daya Manusia dan keahliannya. Webinar ini juga diharapkan akan meningkatkan kerjasama baik dalam bidang riset maupun pengabdian kepada masyarakat.

Bapak Andi Kurniawan S.Pi, M.Eng, D.Sc Juara 1 Dosen Berprestasi Universitas Brawijaya Tahun 2019

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelutan Universitas Brawijaya, Bapak Andi Kurniawan S.Pi, M.Eng, D.Sc menjadi juara 1 Dosen Berprestasi Universitas Brawijaya Tahun 2019. Beliau yang juga merupakan Ketua Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK) Universitas Brawijaya ini mendedikasikan ilmunya dan mengetuai Tim Pengembangan Kemitraan Masyarakat (PKM) dan melakukan kerja sama dengan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kabupaten Tuban untuk mengembangkan teknologi Recirculation Aquaculture System (RAS) dengan kolam bundar pada budidaya ikan lele.

Kegiatan PKM ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Tujuan penerapan teknologi RAS ini adalah untuk membantu Pokdakan Parikesit untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam budidaya ikan lele seperti pemantauan dan pengelolaan kualitas air, keterbatasan lahan, dan air untuk proses budidaya serta pengolahan limbah dari proses budidaya. Teknologi ini diproyeksikan untuk bisa mengembangkan budidaya ikan lele di Kabupaten Tuban dan daerah lain, sehingga bisa menjadi mata pencaharian tambahan ataupun alternative demi perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui usaha produktif di bidang Perikanan.

Team MSIPPRO Sabet Juara 1 IBCEx 2019

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) yang terdiri dari Annurfitri Febrianti, Zahrotul Firdaus, dan Muhammad Awaludin berhasil menyabet 1st Place kategori waste water treatment di ajang The International Biotechnology Competition and Exhibition (IBCEx) 2019 yang diselenggarakan oleh Bioprocess Engineering Students Society from Faculty of Chemical and Energy Engineering (FCEE) dan diikuti 114 peserta dari berbagai negara yang bertempat di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada (5-6/04/2019).

Alat yang bernama MSIPPRO (Monitoring System with Integrated Parameter Program) ini berguna untuk mengukur kualitas air dengan menggunakan dua parameter yakni Ph dan suhu untuk mencegah penyakit WFD (White Faeces Diseases) atau penyakit kotoran putih. Penyakit WFD ini menyebabkan nafsu makan udang menurun, plankton drop dan pakan banyak tersisa. Lalu terlihat kotoran putih mengambang di petakan tambak budidaya. Kualitas air yang buruk akan memicu WFD, MSIPPRO merupakan solusi dalam membantu pencegahan penyakit WFD pada tambak tersebut.

MSIPPRO terdiri dari aplikasi yang terkoneksi dengan smartphone pemilik yang disertai dengan sensor,turbin, dan pompa air yang diletakkan dikolam tambak. Cara kerja MSIPPRO melalui sensor dan akan terhubung pada aplikasi smartphone yang berfungsi merecord perubahan Ph dan suhu berupa grafik dan angka secara real time per detik,sehingga fluktuasi kualitas air perdetik dapat terdeteksi melalui notifikasi aplikasi yang selanjutnya dilakukan penanganan oleh pemilik tambak.

“MSIPPRO dapat diterapkan pada semua jenis tambak tergantung setting pengkodingan sensor yang berbeda. Pada umumnya menggunakan nilai optimum sekitar 28-30˚C. Perawatannya setiap 3 hari sekali sensor harus dikalibrasi dan dibersihkan” jelas Fitti.

MSIPPRO telah memiliki draft paten dan lolos inovasi PKM Dikti hingga ke ajang PIMNAS 2018. Dibawah bimbingan Muhammad Fakhri, S.Pi., M.P. selaku dosen Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB ini, MSIPPRO juga telah melalui serangkaian riset dan penerapan pada tambak udang vaname Desa Wedoro, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Kedepan Fitti dan tim merencakan komersialisasi produk MSIPPRO dengan dana investor dan juga dengan mengikuti program BIW (Badan Inkubator Wirausaha). (Vida/Vika)

Mahasiswa FPIK UB Raih Juara Indonesia NEXT 2018

Bimo Aji Nugroho, Mahasiswa Prodi MSP FPIK UB, terpilih dalam jajaran peserta terbaik nasional kompetisi Indonesia NEXT setelah melalui berbagai tahapan seleksi yang melibatkan lebih dari 17.000 peserta dari seluruh Indonesia. Para pemenang tersebut berkesempatan mendapatkan short course di perguruan tinggi dan beberapa perusahaan profesional ternama di Tokyo, Jepang.

Perjuangan keras Bimo diawali dengan mengembangkan ide tentang aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pendakian gunung dengan pamanfaatan jaringan kuat telkomsel. Berdasarkan market research yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa pendaki gunung membutuhkan 4 kebutuhan utama yaitu tracking lokasi, info cuaca, komunikasi (chatting), dan info medis. Lalu, pendaki gunung rata-rata merupakan mahasiswa yang dikategorikan millennial yang otomatis sangat erat kaitannya dengan teknologi. Berangkat dari sini, Bimo mencoba membuat UI/UX aplikasi, prototyping dengan aplikasi prott, membuat vouchernya hingga handbook aplikasi, dan aplikasi ini diberi nama T-GIS (Telkomsel GIS).

Dengan adanya T-GIS, diharapkan semua kebutuhan pendaki dapat terpenuhi tanpa adanya alat tambahan atau sudah ringkas terkemas dalam 1 genggaman. Terkait dengan keunggulannya yang pasti terkemas dalam satu aplikasi dimana terdapat fitur utama chatting antar pengguna dan emergency call untuk Tim SAR. Jaringan yang tambatkan bersifat high priority terhadap pendaki dan based on coordinate. Bimo menawarkan 3 pilihan implementasi kepada telkomsel sebagai investor berdasarkan budget investasi yang diinginkan, yaitu low, medium dan high budget yang mana nanti akan diperhitungankan lebih lanjut Return on Investmentnya (ROI).

Ketekunannya dalam mengembangkan produk berbuah manis. Mahasiswa peraih beasiswa bidik misi FPIK ini meraih prestasi tertinggi pada National Qualification Panel kompetisi yang cukup ketat, meliputi berbagai aspek, yaitu kreativitas ide, communication skill, presentation skill termasuk attitude (sikap) dan lain-lain. Untuk penentuan pemenang, penilaian juga diberikan berdasarkan tugas setiap finalis yaitu dengan mengupload 3 feed foto kegiatan per hari dan melakukan instastory minimal 3 story selama kegiatan per hari, lalu dikemas se-kreatif mungkin. Selain itu, terdapat penilaian terhadap like support di IG Indonesia NEXT. Untuk selanjutnya, Bimo akan melakukan short course di Perguruan Tinggi dan Perusahaan ternama yang ada di Tokyo, Jepang. Selain itu, akan ada pertemuan kembali seluruh finalis Indonesia Next 2018 untuk membahas kegiatan di Indonesia Next 2019. Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya menyongsong era revolusi industri ke-4.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Abdi Pesisir oleh HUMANERA

Abdi Pesisir merupakan program kerja dari departemen sosial masyarakat. Abdi pesisir merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dinaungi oleh HUMANERA dimana target dari kegiatan ini adalah masyarakat pesisir. Abdi pesisir merupakan bukti nyata mahasiswa untuk turun ke lapang dan melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi. Agent of change, Iron stock, dan Social control.. Beberapa kegiatan abdi pesisir yaitu seperti menanam mangrove, merehabilitasi kawasan hutan mangrove sebanyak 3000 bibit di Probolinggo.