Pada tahun 2020, Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan mendapatkan dua hibah program 3-in-1. Kedua program ini mendatangkan profesor dari luar negeri dan praktisi yang berkaitan dengan konservasi sumber daya perairan. Program 3-in-1 tahap pertama telah terlaksana pada tanggal 6 Oktober 2020 hingga tanggal 29 Oktober 2020 (ulasannya dapat dibaca di sini).
Program 3-in-1 tahap kedua yang digawangi oleh Ekwan Nofa Wiratno, S.Si., M.Si ini mengundang Profesor Fahrul Zaman Huyop, Ph.D dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan Rosek Nursahid, S.Si dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA). Kedua narasumber ini akan membahas dua perspektif berkaitan dengan penanganan pencemaran dan konservasi hutan dan daerah aliran sungai.
Peserta mengikuti acara 3-in-1
Dr Ezza Syuhada Binti Sazali mewakili Universiti Teknologi Malaysia memberikan apresiasi bagi Prodi MSP dan Program 3-in-1
Prof. Fahrul Zaman Huyop, Ph.D menyampaikan materi bioremediasi
Prof. Fahrul Zaman Huyop, Ph.D menyampaikan beberapa materi dalam kuliah tamu, yaitu Trend of Current Bioremediation, Effect of Agricultural Contaminant to Aquatic Animal Physiology, Metabolism of Pollutant dan Dehalogenase-producing microorganism and their potential role in bioremediation. Selain itu Prof. Fahrul juga menyampaikan Scientific Writing Tips for High Impact Publication dan pengalaman terkait akreditasi internasional (AUN-QA).
Rosek Nursahid, S.Si membagikan pengalaman dalam konservasi hutan dan strategi agama peduli terhadap satwa sebagai cara untuk melindungi daerah aliran sungai. Dengan pengalaman yang sangat kaya, Rosek Nursahid, S.Si juga membagikan berbagai pengalaman monitoring dan pelibatan masyarakat dalam upaya konservasi.
Perpektif akademisi dan praktisi tersebut diharapkan akan mampu memberikan cara pandang yang lebih komprehensif tentang upaya pelestarian lingkungan, khususnya berkaitan dengan konservasi sumber daya perairan. Dengan suksesnya konservasi sumber daya perairan, maka kehidupan manusia akan turut lestari dan terhindar dari bencana ekologis.
Program 3-in-1 ini bukan hanya dihadiri oleh dosen Prodi MSP, mahasiswa Prodi MSP, mahasiswa FPIK, tetapi juga dihadiri oleh mahasiswa dari Universiti Teknologi Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas akademik Prodi MSP sudah diakui setara dengan Universiti Teknologi Malaysia dan diharapkan akan mempererat hubungan antar Universiti Teknologi Malaysia dan Universitas Brawijaya. Apresiasi bahkan langsung disampaikan oleh Wakil Dekan Faculty of Science Universiti Teknologi Malaysia Dr Ezza Syuhada Binti Sazali.
Program 3-in-1 ini ditutup pada tanggal 5 November 2020. Diharapkan program ini akan terus berjalan di tahun-tahun selanjutnya dengan semakin banyak melibatkan akademisi dari berbagai negara dan praktisi yang memiliki pengalaman di bidang konservasi.